Digital Art

Belajar Fotografi dan Seni desain

Saturday, September 27, 2014

Yang membuat lensa berukuran besar, Perhatikan 5 faktor ini !!!

Yang membuat lensa berukuran besar, Perhatikan 5 faktor ini
Ilustrasi

Tips Fotografi - Yang membuat lensa berukuran besar ada beberapa faktor. Mengapa ada lensa yang sekilas spesifikasinya mirip-mirip, tapi ada yang besar dan ada lensa yang ukurannya kecil?


5 Faktor yang Membuat Lensa Berukuran Besar


Focal length (Jarak fokus lensa)

Semakin panjang focal length-nya (di atas 85mm), maka ukuran lensa juga otomatis akan semakin panjang. Yang ukurannya kecil biasanya lensa dengan jarak fokus lebar ke normal yaitu antara 28 mm sampai 50 mm.

Lensa dengan jarak fokus tersebut mudah dirancang supaya ukurannya kecil. Untuk lensa yang sangat lebar (wide angle) ukuran lensa berpotensi menjadi lebih besar daripada lensa normal, karena desainnya lebih rumit.

Lensa zoom juga akan membuat lensa yang lebih besar. Elemen-elemen lensa zoom lebih banyak dan lebih rumit sehingga ukurannya lebih panjang. Ukuran lensa zoom akan sangat besar terutama untuk lensa zoom berbukaan besar (f/2.8) dan zoom dengan rentang focal lenght yang panjang, contohnya lensa 28-300 mm.



Bukaan lensa

Ini dia faktor yang sangat penting, semakin besar bukaan lensa, semakin besar ukurannya. Perubahan ukuran secara signifikan terlihat di lensa zoom, terutama yang focal lenght-nya panjang. Contohnya diameter lensa Nikon 70-200mm f/2.8 dan 70-200mm f/4 berbeda 17mm, dan beratnya berbeda sampai 710 gram.


Jenis kamera

Kamera rangefinder dan mirrorless desainnya tidak memiliki cermin di dalam kamera, sehingga memudahkan desainer lensa untuk merancang lensa yang berukuran lebih kecil. Karena itulah lensa-lensa mirrorless biasanya relatif lebih kecil ukuran fisiknya.

Kamera DSLR memiliki cermin di depan sensor gambar, sehingga membuat rancangan lensa menjadi lebih rumit dan ukurannya menjadi lebih besar. Faktor ini berpengaruh besar untuk lensa yang sangat lebar misalnya lensa Zeiss 15mm f/2.8

Motor autofokus dan Image stabilizer

Lensa yang tidak memiliki motor fokus di dalam lensa bisa dirancang menjadi lebih ringkas. Semakin panjang focal lenght dan semakin rumit rancangan lensa, motor fokus juga harus lebih kuat dan lebih besar, sehingga keseluruhan lensa menjadi relatif besar dan panjang.

Lensa-lensa saat ini juga banyak yang telah memiliki image stabilizer (vibration reduction), OSS, OIS dan sebagainya. Fitur peredam getar ini juga memakan tempat di badan lensa.

Generasi lensa

Lensa-lensa jaman dulu (era film) atau era kamera digital yang masih beresolusi 10 MP, ukurannya kecil, karena saat dikombinasikan dengan kamera yang ada, kualitasnya sudah optimal. Sedangkan di era sekarang, banyak kamera digital yang image sensornya makin canggih dan resolusinya mencapai 36 MP. 

Jika kita memasang lensa lama ke kamera baru, kualitas gambarnya tidak akan optimal, artinya gambarnya tidak terlalu detail dan kemungkinannya besar di fotonya terlihat ada penyimpangan warna (chromatic abberation).

Lensa-lensa baru yang lebih disempurnakan untuk kamera digital yang baru ini mau gak mau harus membesarkan ukuran diameter untuk mengakomodir elemen-elemen lensa yang lebih besar dan berkualitas. Contohnya lensa yang hampir tidak ada cacat, Zeiss Otus 55mm f/1.4 dan 85mm f/1.4 ukurannya relatif lebih besar dan berat dibandingkan dengan lensa-lensa setara.

Kesimpulan

Desainer lensa tidak mungkin menghindari hukum fisika, tapi berbagai upaya dan strategi telah dilakukan untuk membuat lensa yang lebih ringkas dan ringan. Misalnya Canon memiliki teknologi DO (Diffractive Optic) untuk beberapa lensa telefoto seperti Canon 400mm f/4 DO IS USM. 

Sony membatasi bukaan untuk membuat lensa Sony Zeiss 35mm f/2.8 yang hanya 120 gram, dan sebagian besar perusahaan lain menggunakan bahan casing lensa yang lebih ringan seperti plastik/polycarbonate untuk mengurangi bobot lensa. Saat memilih lensa, yang penting adalah sesuaikan dengan kebutuhan dan kegemaran. Misalnya jika kebanyakan memotret pemandangan tentunya lensa yang bukaannya sangat besar (f/1.4-2.8) tidak begitu penting, dengan memilih lensa berbukaan sedang seperti f/4), maka bawaan menjadi lebih ringkas. Memilih lensa fix (yang gak bisa zoom) merupakan alternatif lain bagi yang tidak keberatan untuk banyak bergerak saat memotret.

Tapi bagi fotografer yang menuntut kualitas lensa yang terbaik dengan fasilitas zoom yang panjang, motor fokus yang cepat dan stabilizer yang mantap, maka sayangnya ukuran dan berat lensa pasti akan besar dan berat dan hal itu suatu keniscayaan.
Silahkan berkomentar di kolom yang telah disediakan